Jumat, 16 Januari 2015

Sistem Informasi 2

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif 

Manusia

Pengertian Arsitektur Komputer
Definisi arsitektur yang banyak orang tahu adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Di zaman modern, komputer telah menjadi salah satu alat bantu penting bagi manusia. Komputer sudah menjadi benda canggih umum yang diperlukan manusia untuk membantu kegiatan atau aktivitasnya sehari-hari, komputer tidak lagi jadi barang mewah yang asing bagi manusia. Didalam berbagai bidang tidak dapat dipungkiri bahwa komputer membantu kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan sederhana. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Oleh karena itu, banyak orang ketika mendengar kata arsitektur mengidentikannya dengan sebuah perencanaan kota, bentuk bangunan, gaya bangunan, atau desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Padahal kata arsitektur umum dipakai diberbagai bidang, yang bermakna gaya konstruksi. Hal ini menegaskan bahwa, arsitektur mencakup, merancang, dan membangun.
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan, terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.  


Struktur Kognisi Manusia
Kognisi adalah  kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengentahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Dalam psikologi, kognisi merupakan gejala pengenalan yang terdiri dari penghayatan pengamatan tanggapan asosiasi, reproduksi, apersepsi, ingatan, fantasi, berpikir dan intelegensi.
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, karena manusia diciptakan dengan akal pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnnya. Berbicara mengenai akal pikiran, pastilah berhubungan dengan otak dan kognisi seseorang. Kognisi berasal dari kata “cognition” yang berarti pengamatan, pengertian atau mengerti. Beberapa tokoh penting juga ikut mengutarakan definisi menurut fersinya masing-masing diantaranya Gagne yang mengatakan “Koginisi merupakan proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir”. Neisser, mengatakan “cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan”.
Kognisi berkembang sesuai atau mengikuti perkembangan manusia itu sendiri. Perkembangan kognitif merupakan perkembangan fungsional yang lebih tinggi dari yang bersifat motorik. Perkembangan kognitif akan nampak adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat kognitif (cognitive activity = activity of the mind). Pengalaman-pengalaman yang dilewati oleh seseorang dalam hidupnya membantu perkembangan kognitifnya sehingga membentuk berbagai konsep tentang benda, situasi, hubungan, dan sebagainya.
Fungsi kognitif yang paling utama ada dua, yaitu; pengoraginsasian dan adaptasi. Pengorganisasian sebagai fungsi kognitif adalah pensistematisasian berbagai informasi yang diterimanya ke dalam struktur kognitif menjadi lebih berarti. Struktur kognitif dalam hal ini adalah struktur internal yang mengatur interaksi individu dengan lingkungan. Sedangkan adaptasi adalah suatu proses dengan mana orang mencari keseimbangan (equilibrium) antara yang sekarang diketahui dan dipahami dengan segala sesuatu yang akan dihadapi (peristiwa, pengalaman, masalah, dan sebagainya). Adaptasi meliputi dua proses yaitu asimulasi dan akomodasi. Kedua fungsi ini menyimpulkan bahwa kegiatan kognitif melibatkan lebih banyak pengfungsian sistem syaraf (otak).Otak merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang menjadi pusat aktifitas tubuh. Otak mengendalikan semua fungsi tubuh yang ada. Selain penting otak merupakan organ yang paling rumit. Otak terdiri dari 3 bagian penting yang didalamnya terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Tiga bagian itu adalah: 
  • Otak depan terdiri dari cerebrum, thalamus, dan hypothalamus.
  • Otak tengah terdiri dari tectum dan tegmentum.
  • Otak belakang terbuat dari otak kecil, pons, dan medulla. Seringkali otal kecil, pons, dan medulla disebut bersama-sama sebagai batang otak.
 
Kaitan Antara Struktur Kognitif Manusia dan Arsitektur Komputer
Pada dasarnya struktur kognitif manusia memiliki cara kerja yang sama dengan komputer, yaitu :
·         Input (Pemasukkan informasi).
·         Storage (Pemrosesan Informasi).
·         Output (Pengeluaran Informasi).
Bagaimana manusia berfikir, menganalisa, memproses dalam pembuatan arsitektur komputer tentunya tidak luput dari upaya yang dilakukan oleh manusia. Begitu pula sebaliknya, struktur kognisi manusia pun terkadang membutuhkan bantuan arsitektur komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Jadi antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur komputer cukup erat kaitannya karena saling membutuhkan dan saling mempengaruhi. 

Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer Dibandingkan Struktur
Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia, yaitu:
     Kelebihan:

·   Pada umumnya komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat.
·   Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat.

·  Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain.


Kelemahan:
·         Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
·         Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
·         Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
·         Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
·         Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain



Sumber            :
Solihin, N. (2010). Pendekatan Pendidikan Menurut Paham Kognitif Pembelajaran Menurut Robert M Gagne. Jakarta.

Syafrizal, M.(2005).Pengantar jaringan komputer. Jogjakarta: Andi.

Wahana Komputer. (2010).Jaringan Komputer & Internet. Jakarta:  Transmdia Pustaka
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar